السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
Aku sama sekali bukanlah seorang penulis. Bukan pula ahlul ‘ilmi. Aku hanya seorang pembelajar biasa yang masih harus banyak belajar lagi dan terus belajar. Isi blogku ini hampir semuanya bukanlah karya ilmiah hasil tulisanku sendiri. Namun aku mengkompilasinya saja dari berbagai sumber yang kuhimpun menjadi satu di blogku ini, yang mana aku mengharapkan keridhoan Allah subhanahu wa ta’ala atas usahaku ini, agar kumpulan artikel ini dapat diambil manfaatnya oleh pembaca blogku ini, dan juga demi percepatan ilmu itu sendiri. Semoga bermanfaat.  “Renungan (Muhasabah/Contemplation) Diri”  oleh :RACHMATSYAH

Selasa, 16 Februari 2021

List (daftar)

List
dto;Rachmatsyah

Unsur Penilaian Bacaan Quran
secara Umum

  1. Tartil
    • adab
      1. adabut tilawah
        adalah adab saat akan, sedang dan selesai membaca Quran, misalnya membersihkan mulut, bersuci, menghadap kiblat, mengucap ta'awudz, membaca basmallah, merenungkan makna, menangis ketika membaca, membaca dengan sartir atau tafsir, mengulang-ulang ayat untuk direnungkan, memuliakan quran, dll.
      2. ahkamul waqfi wal ibtida'
        adalah letak berhenti dan mengawali bacaan.
      3. muro'atul huruf wal harakah
        adalah kesempurnaan mengucap huruf dan harokat.
      4. muro'atul huruf wal ayah
        adalah kesempurnaan mengucap huruf dan ayat
      5. tamamul qiro'ah
        adalah kesempurnaan bacaan
    • tajwid
      • makhrojul huruf
        adalah tempat keluarnya hurufatau bunyi
      • sifatul huruf
        adalah sifat huruf dikaitkan dengan makhrojnya
      • ahkamul huruf
        adalah hukum bacaaan huruf
      • ahkamul mad wal qoshr
        adalah hukum bacaan panjang dan pendek
      • tamamul qiro'ah
    • fashohah
      • adabut tilawah
      • ahkamul waqfi wal ibtida'
      • muro'atul huruf wal harakah
      • muro'atul huruf wal ayah
      • tamamul qiro'ah
    • suara dan irama
      1. keindahan suara
      2. irama dan intonasi
      3. keutuhan tempo dan bacaan
      4. pengaturan nafas
      5. tamamul qiro'ah
  2. Saritilawah
    • Penghayatan
    • Lafal
    • Intonasi
© 2001 by Rachmatsyah

Minggu, 07 Februari 2021

Linkbuntu

Link buntu

Apa itu Link Buntu?

Link Buntu adalah link yang tidak akan membuka apa pun, biasanya digunakan sebagai placeholder (contoh) saja .Caranya ; tambahkan tanda pagar (#) atau tanda pagar dan tanda seru (#!) setelah a href.

Link Buntu dengan tagar

Link Buntu dengan tagar dan seru

© 2001 by Rachmatsyah

Kamis, 04 Februari 2021

Contact

HTML

Mau menghubungi saya ?

No. ponsel ; 08xx6602xxxx

Chat WA ; Chat WA saya

e-mail ; Kirim e-mail ke saya

facebook ; Saya di facebook

blogspot ;


Beranda |Kontak |Tentang


© 2001by Rachmatsyah

About

HTML

Website ini tentang apa ?

Ini adalah tutorial HTML.


Meluncur ke Penutup dengan Link Anchor

Surat Yasin

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ



يٰسۤ ۚۚ
Ya Sin

وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِۙۙ
Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah,

اِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۙ
sungguh, engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul,

عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍۗۗ
(yang berada) di atas jalan yang lurus,

تَنْزِيْلَ الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِۙۙ
(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang,

لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اُنْذِرَ اٰبَاۤؤُهُمْ فَهُمْ غٰفِلُوْنَ
agar engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.

لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلٰٓى اَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Sungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.

اِنَّا جَعَلْنَا فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْ اَغْلٰلًا فَهِيَ اِلَى الْاَذْقَانِ فَهُمْ مُّقْمَحُوْنَ
Sungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah.

وَجَعَلْنَا مِنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَّمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَ
Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.

وَسَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau engkau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman juga.

اِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِالْغَيْبِۚ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَّاَجْرٍ كَرِيْمٍ
Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.

اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ
Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh).

وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلًا اَصْحٰبَ الْقَرْيَةِۘ اِذْ جَاۤءَهَا الْمُرْسَلُوْنَۚ
Dan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu penduduk suatu negeri, ketika utusan-utusan datang kepada mereka;

اِذْ اَرْسَلْنَآ اِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوْهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوْٓا اِنَّآ اِلَيْكُمْ مُّرْسَلُوْنَ
(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga (utusan itu) berkata, “Sungguh, kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu.”

قَالُوْا مَآ اَنْتُمْ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَاۙ وَمَآ اَنْزَلَ الرَّحْمٰنُ مِنْ شَيْءٍۙ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا تَكْذِبُوْنَ
Mereka (penduduk negeri) menjawab, “Kamu ini hanyalah manusia seperti kami, dan (Allah) Yang Maha Pengasih tidak menurunkan sesuatu apa pun; kamu hanyalah pendusta belaka.”

قَالُوْا رَبُّنَا يَعْلَمُ اِنَّآ اِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُوْنَ
Mereka berkata, “Tuhan kami mengetahui sesungguhnya kami adalah utusan-utusan(-Nya) kepada kamu.

وَمَا عَلَيْنَآ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ
Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.”

قَالُوْٓا اِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْۚ لَىِٕنْ لَّمْ تَنْتَهُوْا لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُمْ مِّنَّا عَذَابٌ اَلِيْم
Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu. Sungguh, jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami rajam kamu dan kamu pasti akan merasakan siksaan yang pedih dari kami.”

قَالُوْا طَاۤىِٕرُكُمْ مَّعَكُمْۗ اَىِٕنْ ذُكِّرْتُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ
Mereka (utusan-utusan) itu berkata, “Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.”

وَجَاۤءَ مِنْ اَقْصَا الْمَدِيْنَةِ رَجُلٌ يَّسْعٰى قَالَ يٰقَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِيْ
Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas dia berkata, “Wahai kaumku! Ikutilah utusan-utusan itu.

اتَّبِعُوْا مَنْ لَّا يَسْـَٔلُكُمْ اَجْرًا وَّهُمْ مُّهْتَدُوْن
Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.

وَمَا لِيَ لَآ اَعْبُدُ الَّذِيْ فَطَرَنِيْ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
Dan tidak ada alasan bagiku untuk tidak menyembah (Allah) yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan.

ءَاَتَّخِذُ مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً اِنْ يُّرِدْنِ الرَّحْمٰنُ بِضُرٍّ لَّا تُغْنِ عَنِّيْ شَفَاعَتُهُمْ شَيْـًٔا وَّلَا يُنْقِذُوْنِۚ
Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya? Jika (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki bencana terhadapku, pasti pertolongan mereka tidak berguna sama sekali bagi diriku dan mereka (juga) tidak dapat menyelamatkanku.

اِنِّيْٓ اِذًا لَّفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
Sesungguhnya jika aku (berbuat) begitu, pasti aku berada dalam kesesatan yang nyata.

اِنِّيْٓ اٰمَنْتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُوْنِۗ
Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)-ku.”

قِيْلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ ۗقَالَ يٰلَيْتَ قَوْمِيْ يَعْلَمُوْنَۙ
Dikatakan (kepadanya), “Masuklah ke surga.” Dia (laki-laki itu) berkata, “Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui,

بِمَا غَفَرَ لِيْ رَبِّيْ وَجَعَلَنِيْ مِنَ الْمُكْرَمِيْنَ
apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang telah dimuliakan.”

۞ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى قَوْمِهٖ مِنْۢ بَعْدِهٖ مِنْ جُنْدٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَمَا كُنَّا مُنْزِلِيْنَ
Dan setelah dia (meninggal), Kami tidak menurunkan suatu pasukan pun dari langit kepada kaumnya, dan Kami tidak perlu menurunkannya.

اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ خَامِدُوْنَ
Tidak ada siksaan terhadap mereka melainkan dengan satu teriakan saja; maka seketika itu mereka mati.

يٰحَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِۚ مَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ
Alangkah besar penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya.

اَلَمْ يَرَوْا كَمْ اَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنَ الْقُرُوْنِ اَنَّهُمْ اِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُوْنَ
Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan. Orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tidak ada yang kembali kepada mereka.

وَاِنْ كُلٌّ لَّمَّا جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَ
Dan setiap (umat), semuanya akan dihadapkan kepada Kami.

وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الْاَرْضُ الْمَيْتَةُ ۖاَحْيَيْنٰهَا وَاَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبًّا فَمِنْهُ يَأْكُلُوْنَ
Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka makan.

وَجَعَلْنَا فِيْهَا جَنّٰتٍ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَابٍ وَّفَجَّرْنَا فِيْهَا مِنَ الْعُيُوْنِۙ
Dan Kami jadikan padanya di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,

لِيَأْكُلُوْا مِنْ ثَمَرِهٖۙ وَمَا عَمِلَتْهُ اَيْدِيْهِمْ ۗ اَفَلَا يَشْكُرُوْنَ
agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?

سُبْحٰنَ الَّذِيْ خَلَقَ الْاَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ وَمِنْ اَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُوْنَ
Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.

وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الَّيْلُ ۖنَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَاِذَا هُمْ مُّظْلِمُوْنَۙ
Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari (malam) itu, maka seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan,

وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ
dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.

وَالْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ
Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua.

لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۗوَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ
Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.

وَاٰيَةٌ لَّهُمْ اَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِى الْفُلْكِ الْمَشْحُوْنِۙ
Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan,

وَخَلَقْنَا لَهُمْ مِّنْ مِّثْلِهٖ مَا يَرْكَبُوْنَ
dan Kami ciptakan (juga) untuk mereka (angkutan lain) seperti apa yang mereka kendarai.

وَاِنْ نَّشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيْخَ لَهُمْ وَلَاهُمْ يُنْقَذُوْنَۙ
Dan jika Kami menghendaki, Kami tenggelamkan mereka. Maka tidak ada penolong bagi mereka dan tidak (pula) mereka diselamatkan,

اِلَّا رَحْمَةً مِّنَّا وَمَتَاعًا اِلٰى حِيْنٍ
melainkan (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai waktu tertentu.

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ اتَّقُوْا مَا بَيْنَ اَيْدِيْكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Takutlah kamu akan siksa yang di hadapanmu (di dunia) dan azab yang akan datang (akhirat) agar kamu mendapat rahmat.”

وَمَا تَأْتِيْهِمْ مِّنْ اٰيَةٍ مِّنْ اٰيٰتِ رَبِّهِمْ اِلَّا كَانُوْا عَنْهَا مُعْرِضِيْنَ
Dan setiap kali suatu tanda dari tanda-tanda (kebesaran) Tuhan datang kepada mereka, mereka selalu berpaling darinya.

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ ۙقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنُطْعِمُ مَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ اَطْعَمَهٗٓ ۖاِنْ اَنْتُمْ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Infakkanlah sebagian rezeki yang diberikan Allah kepadamu,” orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman, “Apakah pantas kami memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki Dia akan memberinya makan? Kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”

وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
Dan mereka (orang-orang kafir) berkata, “Kapan janji (hari berbangkit) itu (terjadi) jika kamu orang yang benar?”

مَا يَنْظُرُوْنَ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُوْنَ
Mereka hanya menunggu satu teriakan, yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar.

فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ تَوْصِيَةً وَّلَآ اِلٰٓى اَهْلِهِمْ يَرْجِعُوْنَ
Sehingga mereka tidak mampu membuat suatu wasiat dan mereka (juga) tidak dapat kembali kepada keluarganya.

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَا هُمْ مِّنَ الْاَجْدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَ
Lalu ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya.

قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا ۜهٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ
Mereka berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah rasul-rasul(-Nya).

اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَ
Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami (untuk dihisab).

فَالْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَّلَا تُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak akan diberi balasan, kecuali sesuai dengan apa yang telah kamu kerjakan.

اِنَّ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِيْ شُغُلٍ فٰكِهُوْنَ ۚۚ
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).

هُمْ وَاَزْوَاجُهُمْ فِيْ ظِلٰلٍ عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ مُتَّكِـُٔوْنَ ۚۚ
Mereka dan pasangan-pasangannya berada dalam tempat yang teduh, bersandar di atas dipan-dipan.

لَهُمْ فِيْهَا فَاكِهَةٌ وَّلَهُمْ مَّا يَدَّعُوْنَ ۚۚ
Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa saja yang mereka inginkan.

سَلٰمٌۗ قَوْلًا مِّنْ رَّبٍّ رَّحِيْمٍ
(Kepada mereka dikatakan), “Salam,” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.

وَامْتَازُوا الْيَوْمَ اَيُّهَا الْمُجْرِمُوْنَ
Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir), “Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, wahai orang-orang yang berdosa!

اَلَمْ اَعْهَدْ اِلَيْكُمْ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ اَنْ لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطٰنَۚ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu,

وَاَنِ اعْبُدُوْنِيْ ۗهٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ
dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.”

وَلَقَدْ اَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلًّا كَثِيْرًا ۗاَفَلَمْ تَكُوْنُوْا تَعْقِلُوْنَ
Dan sungguh, ia (setan itu) telah menyesatkan sebagian besar di antara kamu. Maka apakah kamu tidak mengerti?

هٰذِهٖ جَهَنَّمُ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ
Inilah (neraka) Jahanam yang dahulu telah diperingatkan kepadamu.

اِصْلَوْهَا الْيَوْمَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ
Masuklah ke dalamnya pada hari ini karena dahulu kamu mengingkarinya.

اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.

وَلَوْ نَشَاۤءُ لَطَمَسْنَا عَلٰٓى اَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَاَنّٰى يُبْصِرُوْنَ
Dan jika Kami menghendaki, pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; sehingga mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka bagaimana mungkin mereka dapat melihat?

وَلَوْ نَشَاۤءُ لَمَسَخْنٰهُمْ عَلٰى مَكَانَتِهِمْ فَمَا اسْتَطَاعُوْا مُضِيًّا وَّلَا يَرْجِعُوْنَ
Dan jika Kami menghendaki, pastilah Kami ubah bentuk mereka di tempat mereka berada; sehingga mereka tidak sanggup berjalan lagi dan juga tidak sanggup kembali.

وَمَنْ نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى الْخَلْقِۗ اَفَلَا يَعْقِلُوْنَ
Dan barangsiapa Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada awal kejadian(nya). Maka mengapa mereka tidak mengerti?

وَمَا عَلَّمْنٰهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْۢبَغِيْ لَهٗ ۗاِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ وَّقُرْاٰنٌ مُّبِيْنٌ ۙۙ
Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah pantas baginya. Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Kitab yang jelas,

لِّيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكٰفِرِيْنَ
agar dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan agar pasti ketetapan (azab) terhadap orang-orang kafir.

اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِّمَّا عَمِلَتْ اَيْدِيْنَآ اَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مَالِكُوْنَ
Dan tidakkah mereka melihat bahwa Kami telah menciptakan hewan ternak untuk mereka, yaitu sebagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami, lalu mereka menguasainya?

وَذَلَّلْنٰهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوْبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُوْنَ
Dan Kami menundukkannya (hewan-hewan itu) untuk mereka; lalu sebagiannya untuk menjadi tunggangan mereka dan sebagian untuk mereka makan.

وَلَهُمْ فِيْهَا مَنَافِعُ وَمَشَارِبُۗ اَفَلَا يَشْكُرُوْنَ
Dan mereka memperoleh berbagai manfaat dan minuman darinya. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?

وَاتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اٰلِهَةً لَّعَلَّهُمْ يُنْصَرُوْنَ ۗۗ
Dan mereka mengambil sesembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan.

لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ نَصْرَهُمْۙ وَهُمْ لَهُمْ جُنْدٌ مُّحْضَرُوْنَ
Mereka (sesembahan) itu tidak dapat menolong mereka; padahal mereka itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga (sesembahan) itu.

فَلَا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ ۘاِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّوْنَ وَمَا يُعْلِنُوْنَ
Maka jangan sampai ucapan mereka membuat engkau (Muhammad) bersedih hati. Sungguh, Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.

اَوَلَمْ يَرَ الْاِنْسَانُ اَنَّا خَلَقْنٰهُ مِنْ نُّطْفَةٍ فَاِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُّبِيْنٌ
Dan tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani, ternyata dia menjadi musuh yang nyata!

وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَّنَسِيَ خَلْقَهٗۗ قَالَ مَنْ يُّحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيْمٌ
Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya; dia berkata, “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?”

قُلْ يُحْيِيْهَا الَّذِيْٓ اَنْشَاَهَآ اَوَّلَ مَرَّةٍ ۗوَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيْمٌ ۙۙ
Katakanlah (Muhammad), “Yang akan menghidupkannya ialah (Allah) yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk,

ِۨالَّذِيْ جَعَلَ لَكُمْ مِّنَ الشَّجَرِ الْاَخْضَرِ نَارًاۙ فَاِذَآ اَنْتُمْ مِّنْهُ تُوْقِدُوْنَ
yaitu (Allah) yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu nyalakan (api) dari kayu itu.”

اَوَلَيْسَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يَّخْلُقَ مِثْلَهُمْ ۗبَلٰى وَهُوَ الْخَلّٰقُ الْعَلِيْمُ
Dan bukankah (Allah) yang menciptakan langit dan bumi, mampu menciptakan kembali yang serupa itu (jasad mereka yang sudah hancur itu)? Benar, dan Dia Maha Pencipta, Maha Mengetahui.

اِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ
Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.

فَسُبْحٰنَ الَّذِيْ بِيَدِهٖ مَلَكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَّاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan.

Link Buntu

Link Buntu adalah link yang tidak akan membuka apa pun, biasanya digunakan sebagai placeholder (contoh) saja .Caranya ; tambahkan tanda pagar (#) atau tanda pagar dan tanda seru (#!) setelah a href.

Link Buntu dengan tagar dan seru



Kembali ke Atas dengan Link Anchor


© 2001 by Rachmatsyah

Home

HTML

SELAMAT DATANG

Selamat datang di websiteku

Selamat bergabung (silahkan klik untuk melihat ucapan)


Beranda |Kontak |Tentang


© 2001by Rachmatsyah

Kamis, 28 Januari 2021

Tabel

Tabel Hapalan Quran

Nama Hapalan Terakhir Hapalan Berikutnyaa
HABIBURRAHMAN النّبأالمرسلت
SAYYIDالتّكويرعبس
ZAHRAHالمرسلتالانسن
Tabel

Tabel Hafalan Quran

H A B I B, S A Y Y I D dan Z A H R A H
Photo Nama Kelahiran Hapalan
Terakhir
Hapalan
Berikutnya
Tempat Tanggal
Habib
Habiburrahman Jambi 22-09-2003 النّبأ المرسلت
Sayyid
Sayyid Jambi 25-04-2005 التّكوير عبس
Zahrah
Zahrah Jambi 05-05-2008 المرسلت الانسن

Sabtu, 27 Mei 2017

Tausiah ke-16 (Ruqyah dan Doa Penangkal)



A.Larangan Meminta Ruqyah 


Mengapa ada hadist yang melarang meminta diruqyah tapi dalam redaksi hadist lain ada yang menyatakan minta ruqyah dibolehkan.Kita semua tahu golongan masyarakat tidak semua hafal al Quran dan doa ruqyah, jadi mungkin inilah mengapa ada hadist nabi yang memperbolehkan seseorang meruqyah atau minta diruqyah , tapi akan lebih baik jika anda mempelajari do,a dan surat- surat dalam al qur'an nul karim yang bisa untuk ruqyah mandiri tanpa bantuan atau meminta ustadz atau kiyai untuk meruqyahnya.

Jumat, 24 Maret 2017

Tausiah ke-15 (Do’a-do’a Dalam Al Quran)




1.Do’a memohon petunjuk (Al Fatihah 1-7) ;

بِسْمِ الله ِالرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِلله ِرَبِّ اْلعلَمِيْنَ. الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ملِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُوَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَاالصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ, غَيْرِالْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَالضَّآلِّيْنَ.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Senin, 09 Januari 2017

Tausiah ke-14 (Latihan Mental, Pendidikan Akhlak dan Pengobatan Penyakit Hati)

KEUTAMAAN BUDI PEKERTI YANG BAIK DAN CELANYA BUDI PEKERTI YANG JELEK

Allah ta’ala berfirman, sebagai pujian kepada Nabi Muhammad s.a.w. serta untuk memperlihatkan kenikmatan yang telah dilimpahkan kepadanya, yaitu dalam surah Al Qolam 4 :
Sesungguhnya engkau (Muhammad), niscaya memiliki budi pekerti yang agung.        وَاِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ

Minggu, 18 Desember 2016

Tausiah ke-13 (Syukur)

KEUTAMAAN SYUKUR

Allah s.w.t. banyak menyebutkan perihal syukur ini dalam kitab suci Al Quran. Perhatikanlah ayat-ayat di bawah ini ;

1. Syukur disertakan dengan zikir kepada Tuhan (surah Al Baqarah 152) :
فَاذْكُرُنِيْ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْالِيْ وَلاَتَكْفُرُوْنِ
Ingatlah kamu semua pada-Ku, pasti Aku akan ingat padamu dan bersyukurlah pada-Ku dan jangan pula berbuat kekufuran (menutup-nutupi kenikmatan yang telah diberikan).

Jumat, 16 Desember 2016

Tausiah ke-12 (Sabar)

KEUTAMAAN SABAR

Allah ta’ala telah memberikan berbagai sifat kepada orang-orang yang sabar, malahan perihal kesabaran ini oleh-Nya disebutkan dalam Al Quran lebih dari tujuh puluh tempat. Dalam sekian banyak uraian itu disertakan pula betapa besar kebaikan dan derajat yang disebabkan dengan adanya kesabaran itu. Kebaikan dan derajat beraneka warna itu dianggap sebagai buah dari perilaku sabar yang dilaksanakan oleh kaum yang sabar.

Perhatikanlah beberapa ayat yang ada di bawah ini ;

Minggu, 11 Desember 2016

Tausiah ke-11 (Syahwat Perut)

KEUTAMAAN LAPAR DAN TERCELANYA KENYANG

Rasulullah bersabda :
جَاهِدُوْا اَنْفُسَكُمْ بِالْجُوْعِ وَالْعَطَشِ فَاِنَّ اْلاَجْرَ فِى ذَالِكَ كَاَجْرِالْمُجَاهِدِ فِى سَبِيْلِ اللهِ وَاِنَّهُ لَيْسَ مِنْ عَمَلٍ اَحَبَّ اِلَى اللهِ مِنْ جُوْعٍ وَعَطَشٍ
Perangilah dirimu dengan lapar dan dahaga. Sesungguhnya pahalanya seperti orang yang berperang di jalan Allah, dan sesungguhnya tiada suatu amal perbuatan yang paling disukai Allah melebihi lapar dan dahaga.

Sabtu, 10 Desember 2016

Tausiah ke-10 (Syahwat Kemaluan)

KEPUASAN SYAHWAT KEMALUAN

Ketahuilah bahwa syahwat bersetubuh itu menguasai manusia karena dua faedah, yaitu ;
1. Manusia memperoleh kelezatan bersetubuh, kemudian ia bandingkan dengan kelezatan akhirat.
Sesungguhnya kelezatan bersetubuh adalah kelezatan sekejab, andaikan kekal niscaya merupakan kelezatan tubuh yang paling kuat, sebagaimana api dengan kepedihannya merupakan kepedihan yang paling besar. Rasa senang dan rasa takut itu menggiring manusia menuju kebahagiaan mereka. Dan tidaklah demikian itu kecuali karena kepedihan yang dirasa dan kelezatan yang diperoleh, karena sesuatu yang tidak dapat diperoleh dengan rasa tidak akan besar kerinduan padanya.

Minggu, 04 Desember 2016

Tausiah ke-9 (Celanya Dunia)

Ayat-ayat Al Quran yang menguraikan perihal cela dunia atau yang berhubungan dengan itu sungguh amat banyak. Memang sebagian besar Al Quran itu mengandung masalah-masalah yang bersangkutan dengan keduniaan, cela-celanya dan membelokkan perhatian makhluk daripadanya serta mengajak mereka untuk lebih memperhatikan soal-soal keakhiratan. Malahan hal-hal yang sedemikian itulah yang merupakan tugas dan tujuan dakwah yang dibawa oleh para nabi ‘alaihimus shalatu wassalam. Beliau-beliau itu tidaklah diutus oleh Allah ta’ala melainkan untuk maksud-maksud tersebut di atas. Oleh sebab itu rasanya tidak perlu lagi disini dikemukakan ayat-ayat Al Quran tadi, sebab sudah amat jelas sekali.

Sabtu, 03 Desember 2016

Tausiah ke-8 (‘Uzlah dan Mukhalathah)

Diantara orang-orang salaf dahulu ada yang lebih mengutamakan dan lebih suka menyendiri (’uzlah) karena mengingat faedah-faedah dan kemanfaatan-kemanfaatannya, seperti dapat langsung terus-menerus beribadat, berfikir serta meneliti ilmu pengetahuan. Selain itu juga akan dapat menghindarkan diri dari melakukan kemaksiatan yang biasa dikerjakan orang dengan sebab adanya bercampur gaul (mukhalathah) seperti mempunyai sifat ria’ (pamer), mengumpat, tidak mencegah orang mengerjakan kemungkaran, berdiam diri dari menyuruh kebaikan, meniru-niru tabi’at yang buruk atau kelakuan-kelakuan yang jelek dari kawan-kawan yang jahat perangainya dan lain-lain lagi.

Kamis, 01 Desember 2016

Tausiah ke-7 (Ria'/Pamer)

Ria’/pamer ialah mencari kemasyhuran dan kedudukan dengan beribadat. Ri’a ini haram hukumnya. Orang yang melakukannya amat dibenci dan dimurkai Allah ta’ala. Untuk jelasnya, baik pulalah diketengahkan berbagai ayat dan hadits dalam persoalan ini

Minggu, 27 November 2016

Tausiah ke-6 (Kikir dan Tamak)

Harta adalah salah satu bagian yang utama sekali dari dunia yang harus diperbincangkan tersendiri, karena memang amat penting sekali. Sebabnya ialah tidak lain kecuali oleh karena di dalam harta itu banyak terdapat sebab-sebab yang menjerumuskan manusia ke dalam berbagai bencana dan kesukaran. Adanya sifat yang disebut kefakiran dan kemiskinan adalah disebabkan ketiadaan harta dan adanya sifat yang disebut kekayaan dan kemurahan rizki adlah disebabkan adanya harta yang dimiliki. Baik kemiskinan atau kekayaan yang merupakan dua keadaan yang bertentangan ini, merupakan batu ujian yakni untuk mencoba hati setiap orang. Jadi kadang-kadang orang itu diuji dengan kemiskinan dan kadang-kadang diuji pula dengan kekayaan yang berlimpah-limpah.

Sabtu, 26 November 2016

Tausiah ke-5 ('Ujub)

‘Ujub artinya merasa bangga pada diri sendiri, merasa heran terhadap diri sendiri dengan sebab adanya satu dan lain hal. Diri sendiri yang dimaksudkan disini ialah mengenai pribadinya, golongannya, kelompoknya atau apa saja yang dianggap erat hubungannya dengan dirinya sendiri itu.

Rabu, 23 November 2016

Tausiah ke-4 (Takabbur)

Takabbur artinya sombong, congkak atau merasa dirinya lebih tinggi dari orang lain, baik kedudukan, keturunan, kebagusan bentuk dan lain-lain sebagainya. Mengenai hal ini ada beberapa ayat Al Quran, hadits-hadits serta atsar-atsar yang menguraikan betapa buruk dan jahatnya.

Selasa, 22 November 2016

Tausiah ke-3 (Hasud/Iri Hati/Dengki)

Ketahuilah bahwa hasud itu pun merupakan natijah atau buah daripada sifat dendam yang terkutuk dan tercela. Hasud itu sendiri akan membuahkan berbagai sifat yang terkutuk dan tercela pula, sehingga sukar untuk diperinci satu persatu karena amat banyak sekali.

Jumat, 18 November 2016

Tausiah ke-2 (Marah)

Marah itu sebenarnya ialah nyala api yang bersumber dari api Allah yang menyala berkobar-kobar serta menjulang tinggi sampai naik ke ulu hati. Ia adalah semacam bara api yang berada dalam lubuk jantung bagaikan bersekam-sekamnya suatu bara api di bawah abu. Marah itu ditimbulkan oleh sifat kecongkakan yang terpendam dalam kalbu setiap orang yang curang dan durhaka, sebagaimana memancarnya api dari batu yang dipukulkan pada besi.

Minggu, 13 November 2016

Tausiah ke-1 (Macam-macam afat (bahaya/kecelakaan) yang ditimbulkan oleh lisan)

Ketahuilah bahwa bahaya lisan (lidah) itu amat besar sekali dan sama sekali tidak ada suatu hal yang dapat menyelamatkannya, melainkan berkata-kata dengan yang baik.